Ketika menjadi atasan, pasti Anda menemui anak buah dengan berbagai sifat, sehingga memerlukan cara menghadapi anak buah dengan berbagai karakter. Sebab, untuk setiap karakter yang berbeda, tentu juga membutuhkan perlakuan yang tidak sama. Misalnya, jika ada karyawan yang ternyata tidak jujur, maka Anda harus menindak secara tegas.
Hal tersebut tentu berbeda manakala Anda menemui karyawan atau anak buah yang bandel, tetapi tetap profesional. Untuk menghadapi sifat yang demikian, alangkah baiknya untuk menegur secara persuasif.
Kemudian, Anda bisa memberikan arahan agar yang bersangkutan tetap berada pada koridor aturan tempat kerja yang Anda pimpin. Apabila ternyata setelah diarahkan masih juga tidak menurut, sehingga tampak seperti melawan aturan yang ada secara terus menerus, maka Anda bisa mengambil tindakan yang lebih serius.
Cara Menghadapi Anak Buah Dengan Berbagai Karakter
Terdapat beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk menghadapi berbagai karakter bawahan. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, setiap anak buah mempunyai sifat yang berbeda, sehingga harus ditangani dengan sikap yang berbeda pula. Akan tetapi, dalam menghadapinya ini, Anda harus mengutamakan keobjektifan.
Artinya, jangan hanya menyudutkan karyawan tanpa alasan yang jelas. Sebab, hal tersebut justru dapat menjadikan iklim tempat kerja kurang kondusif. Bahkan, bisa menjadikan karyawan tidak betah berada di tempat kerja. Lalu, bagaimana langkah yang paling tepat untuk diterapkan? Penjelasannya bisa Anda temukan secara lengkap di bawah ini:
1. Memberi Contoh yang Baik
Hal pertama yang sangat efektif untuk dilakukan adalah dengan memberikan contoh yang baik kepada karyawan. Melalui pemberian teladan yang demikian ini, maka para karyawan atau anak buah Anda akan cenderung mengikuti apa yang Anda contohkan.
Misalnya, dengan selalu datang tepat waktu setiap ada rapat. Alangkah baiknya untuk hadir tepat waktu dalam meeting, atau bahkan akan lebih baik jika Anda bisa hadir sebelum rapat dimulai.
Dengan begitu, para anak buah akan merasa malu jika datang telat karena atasannya telah memberikan contoh yang baik. Jadi, sebetulnya baik tidaknya sikap karyawan sangat bergantung kepada apa yang dilakukan oleh atasan. Karenanya, sebaiknya Anda selalu memberikan teladan yang baik.
Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Dalam Bekerja
2. Memberikan Reward Untuk Memotivasi Pencapaian Selanjutnya
Berikutnya, pemberian reward kepada para karyawan yang memang telah memberikan kontribusi lebih kepada tempat kerja yang Anda pimpin dapat menjadi langkah yang tepat untuk meningkatkan semangat kerja. Pasalnya, yang telah memperoleh reward pasti cenderung akan terus berusaha untuk mempertahankan reward yang telah diberikan kepadanya.
Kemudian, untuk karyawan yang belum pernah menerima reward, cenderung akan lebih terpacu untuk terus bekerja dengan profesional, sekaligus memaksimalkan kemampuannya. Hal ini menjadi langkah yang tepat untuk menghadapi berbagai anak buah yang karakternya tidak sama. Mereka akan lebih kompetitif.
3. Menetapkan Sanksi untuk Pelanggaran Berkali-Kali
Terkadang, sebagai atasan, Anda juga menemui karyawan yang susah diatur. Jika menemui anak buah yang demikian ini, sebaiknya Anda tidak langsung menyalahkan mereka atas perbuatannya. Melainkan, dapat dengan melakukan pengawasan secara valid terlebih dahulu, lalu menganalisis apa yang melatarbelakangi sifat mereka tersebut.
Namun, apabila karena sikapnya itu membuat karyawan yang bersangkutan terus melakukan pelanggaran aturan berkali-kali, maka Anda bisa menegur, kemudian memberikan peringatan. Apabila ternyata masih tidak berbenah, maka Anda dapat mengambil tindakan berikutnya.
4. Tidak Mengedepankan SARA
Cara menghadapi anak buah dengan berbagai karakter selanjutnya, yakni dengan tidak mengedepankan SARA. Meskipun karakternya berbeda, tetapi seluruh warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama untuk terbebas dari diskriminasi. Sebagai atasan yang bijaksana, Anda tidak boleh mengedepankan SARA dalam mengambil tindakan.
Anda harus bersifat objektif tanpa melihat dari sisi perbedaan latar belakang pada setiap karyawan. Tidak boleh membawa SARA.
Baca juga: 9 Poin Penting tentang PNS Tidak Boleh Poligami
5. Melakukan Interaksi Secara Efektif Kepada Karyawan
Kemudian, interaksi dua arah juga menjadi hal yang penting untuk mewujudkan lingkungan kerja yang efektif. Yang mana hal ini dikarenakan setiap karyawan mempunyai hak untuk menyampaikan aspirasi.
Dengan kata lain, mereka juga ingin didengar. Sebagai atasan yang baik, maka Anda juga perlu untuk membangun interaksi dua arah yang efektif, sehingga tim kerja dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Menanamkan Budaya Continuous Improvement
Lalu, budaya continuous improvement juga menjadi komponen yang tidak bisa ditinggalkan. Yang mana melalui budaya ini, karyawan akan terus melakukan perbaikan untuk menjadi lebih baik. Mulai dari improve skill agar dapat kian mahir di bidangnya, sampai pada perbaikan sikap menjadi lebih positif, sehingga yang kurang bisa ditingkatkan. Sudah menjadi tanggung jawab Anda sebagai atasan untuk menumbuhkan budaya yang demikian.
Dengan begitu, akan tercipta lingkungan kerja yang mempunyai daya saing tinggi, tetapi tetap kompak dalam satu tim. Hal ini dapat membawa teamwork ke arah kemajuan.
7. Memotivasi Bawahan
Memberi pengarahan terhadap bawahan merupakan hal yang bisa dikatakan wajib untuk dilakukan setiap atasan. Pasalnya, atasan sebagai kepala pada lingkungan kerja adalah pengambil keputusan. Yang mana keputusan tersebut akan diikuti oleh bawahannya. Supaya dapat dijalankan secara efektif, maka alangkah baiknya untuk memberikan pengarahan yang sesuai kepada anak buah.
Baca juga: Inspiratif, 10 Kata-Kata Motivasi Kerja Karyawan Ini Wajib Dibaca
8. Memberikan Aturan yang Jelas
Berikutnya, Anda pun harus memberikan aturan yang jelas. Dalam artian, tidak bersifat ambigu dan ditegakkan sepenuhnya. Dengan hal ini, akan terdapat kepastian penerapan aturan, sehingga bisa merepresentasikan keadilan dalam pekerjaan.
9. Melakukan Controlling Secara Maksimal
Apabila dijumpai bawahan tidak disiplin, maka Anda bisa melakukan pengawasan atau controlling terhadap karyawan yang bersangkutan. Akan lebih baik manakala pemantauan dilakukan tanpa diketahui anak buah. Hal ini bisa menjadikan mereka bersikap seperti biasanya, sehingga Anda bisa mengambil kesimpulan dengan tepat.
10. Memperhatikan Aspek Keterampilan Teknis
Terkadang, ketika terdapat bawahan lebih senior, bisa jadi mereka sulit diatur atau tidak mau mengikuti yang telah Anda tetapkan. Apalagi jika karyawan yang bersangkutan kurang bisa menerima pendapat. Dalam menghadapi hal ini, Anda bisa menegurnya dengan berbicara secara empat mata.
Cara menghadapi anak buah dengan berbagai karakter yang telah diuraikan sebelumnya dapat dijadikan sebagai referensi yang tepat. Dalam dunia kerja, bukan tidak mungkin akan dijumpai karyawan yang keras kepala.
Baca juga: Pengertian Jabatan Struktural PNS dan 9 Contoh Posisinya
Akan tetapi, Anda sebagai atasan tentu tidak boleh menghakiminya secara langsung. Sebab, setiap karyawan juga mempunyai hak untuk menyampaikan pendapat. Namun, manakala karena keras kepala yang dimiliki karyawan tersebut justru membuatnya menjadi egois, tidak mau bekerja dalam tim, kemudian juga tidak menaati peraturan, maka Anda bisa mengambil tindakan yang lebih tegas.
Lalu, dalam menilai baik tidaknya karyawan, sebaiknya tidak hanya dilihat melalui satu sudut pandang, tetapi perlu juga dilihat dari sisi lain yang relevan. Dengan demikian, Anda bisa berperilaku objektif dalam menghadapi anak buah. Iklim tempat kerja pun menjadi kondusif sekaligus efektif, sehingga bisa memicu meningkatnya produktivitas.
Posting Komentar untuk "10 Cara Menghadapi Anak Buah Dengan Berbagai Karakter di Kantor"