Blogger Jateng

Inilah yang Anda Cari, 3 Indikator Motivasi Kerja PNS

Motivasi kerja merupakan salah satu hal penting dalam mendorong semangat kerja karyawan. Indikator motivasi kerja dapat dilihat dan diamati untuk memantau seberapa besar motivasi kerja seorang pegawai.


Motivasi kerja tidak hanya dibutuhkan bagi para karyawan, namun PNS pun demikian. Apalagi dalam kerjanya, PNS melayani keperluan masyarakat. Sehingga kinerja PNS akan mempengaruhi layanan yang diberikan.


Oleh karenanya, atasan perlu memperhatikan motivasi kinerja pegawai dan memastikan bahwa mereka memiliki motivasi kerja yang tinggi.


Ada banyak cara untuk meningkatkan motivasi kerja seperti pemberian feedback yang baik atas performa kerja, reward berupa promosi jabatan atau tunjangan dan pemberian kata-kata motivasi.


Berikut ini adalah pembahasan tentang motivasi kerja yang harus Anda pahami sebagai karyawan ataupun pegawai negeri.


Pengertian Kinerja Menurut Beberapa Ahli

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah ini, mengingat istilah kinerja banyak digunakan dalam dunia kerja. Kinerja diartikan sebagai pencapaian, prestasi dan kemampuan.


Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagai PNS, pencapaian kerja merupakan kemampuan dalam menyelesaikan tugas.


Dalam setiap tahunnya BKN (Badan kepegawaian Negara) menilai performa dan kinerja PNS dalam Penilaian Akhir Tahunan. Penilaian ini kemudian akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mempromosikan jawaban, mutasi dan lain sebagainya.


Maka dari itu, PNS harus selalu memberikan kinerja yang baik. Apalagi tugas PNS sendiri adalah memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat.


Berikut ini ada beberapa ahli yang mengungkapkan definisi tentang kinerja, antara lain:


1. Armstrong & Baron dalam Wibowo (2011:25)

Berpendapat bahwa kinerja adalah hasil pekerjaan yang memiliki hubungan kuat dengan kepuasan konsumen, tujuan organisasi dan kontribusi pada ekonomi.


2. Sedarmayanti (2008 : 259-260)

Mengungkapkan bahwa kinerja atau performance adalah:

Perbuatan, pelaksanaan pekerjaan, prestasi, prestasi kerja dan pelaksanaan kerja yang memiliki daya guna

Prestasi atau pencapaian seseorang terkait dengan tugas yang dibebankan kepadanya

Hasil kerja seorang pegawai atau karyawan, proses organisasi secara keseluruhan yang dapat dibuktikan secara konkrit dan terukur dengan menggunakan perbandingan yang telah ditentukan

Catatan outcomes yang merupakan hasil dari aktivitas tertentu dalam waktu tertentu

Hasil pekerjaan yang dapat dicapai oleh seorang maupun kelompok dalam sebuah organisasi. Dimana hasil tersebut didapat sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggota dalam mencapai tujuan organisasi tersebut dan bersangkutan. Legal dan tidak melanggar hukum serta sesuai dengan moral dan etika yang berlaku.


3. Hasibuan (2001 : 34)

Berpendapat bahwa kinerja atau prestasi kerja merupakan hasil dari kerja yang dicapai dalam melaksanakan tugas-tugasnya berdasarkan kecakapan, kesungguhan, waktu dan pengalaman.


Dari beberapa ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja merupakan pencapaian atau hasil dari pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang berdasarkan tujuan organisasi, norma, etika dan hukum yang berlaku.


Pengertian Motivasi Kerja Menurut Beberapa Ahli


Sekilas kinerja dan kerja mungkin sering disamakan, padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. di bawah ini terdapat beberapa ahli yang berpendapat tentang motivasi kerja.


1. Robbins dan Mary dalam Suwanto (2011:171)

Mengemukakan pendapat tentang motivasi kerja sebagai kesediaan seseorang dalam upaya untuk melaksanakan dan  mencapai tujuan organisasi. Pencapaian tujuan ini berdasarkan pada kondisi dan kemampuan yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan tertentu.


2. Sudrawan (2012:12)

Berpendapat bahwa motivasi kerja merupakan pra kondisi seseorang dalam dunia kerja yang ia tekuni.


3. Saydam (2012:275)

Menyatakan bahwa motivasi adalah proses pemberian dorongan dan rangsangan secara keseluruhan pada karyawan. Sehingga mereka dapat bekerja secara sukarela tanpa ada paksaan.


Saydam juga mengungkapkan bahwa sebuah organisasi akan berhasil menjalankan program dan tujuan. jika orang-orang dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan tanggung jawab dan bidangnya masing-masing.


4. Greenberg dan Baron dalam Djatmiko (2005:67)

Mendefinisikan pengertian motivasi kerja sebagai proses yang mendorong, mengarahkan serta memelihara perilaku karyawan atau pegawai untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


5. Kadarisman (2012:278)

Menyatakan bahwa motivasi kerja adalah pendorong atau penggerak pada diri seseorang untuk bekerja dan berperilaku dengan baik dan giat sesuai dengan kewajiban yang telah diberikan kepadanya.


Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah penggerak atau pemberian dorongan yang diberikan kepada karyawan agar dapat mencapai hasil dan tujuan organisasi.


Sementara itu, motivasi kerja PNS berarti dorongan yang diberikan kepada PNS agar dapat melaksanakan tugas dan tujuan sesuai dengan instansi tempatnya bertugas.


Untuk melihat motivasi dan kinerja yang baik, tentu perlu indikator motivasi kerja terlebih dahulu. Lalu apa saja indikator motivasi kerja bagi seorang pegawai?


Indikator Motivasi Kerja Pegawai Negeri Sipil

Indikator merupakan tanda atau petunjuk yang memberikan keterangan terhadap sesuatu. Dalam Robbins (2011:174), McClelland menyebutkan setidaknya ada 3 hal yang menjadi indikator adanya motivasi kerja seorang pegawai. Adapun ketiga indikator tersebut adalah:


1. Kebutuhan akan Kekuasaan

Setiap orang memang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, namun beberapa orang memiliki kebutuhan akan kekuasaan. Kebutuhan ini akan mendorong seseorang untuk mendapatkan kekuasaan yang diinginkannya.


Kekuasaan menjadi salah satu indikator motivasi bekerja karena dengan bekerja seseorang akan mendapatkan kekuasaan tertentu.  Misalnya berperan sebagai pemimpin, kekuasaan atas finansialnya sendiri dan lain sebagainya.


2. Kebutuhan Untuk Berprestasi

Prestasi menjadi salah satu indikasi bahwa seseorang memiliki motivasi bekerja. Hal ini berkaitan erat dengan pengertian kinerja yang merupakan performa dalam mencapai prestasi atau tujuan organisasi. 


Kebutuhan untuk berprestasi juga bisa diartikan sebagai aktualisasi diri terhadap keilmuan dan peran seseorang dalam dunia kerjanya.


Sementara itu, aktualisasi diri merupakan puncak dari teori hirarki kebutuhan yang diungkapkan oleh Maslow. Dalam teori Maslow ini ada lima kebutuhan individu yang harus dipenuhi antara lain kebutuhan biologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa memiliki, penghargaan diri dan aktualisasi diri. 


Sehingga kebutuhan untuk berprestasi ini dapat menjadi indikasi seorang pegawai memiliki motivasi kerja.


3. Kebutuhan akan Afiliasi

Manusia memang merupakan makhluk zoon politicon yaitu makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. manusia melakukan interaksi sosial untuk berbagai kebutuhan, seperti untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya, kebutuhan rasa aman atau lain sebagainya.


Tidak heran jika kebutuhan akan afiliasi ini menjadi indikator motivasi kinerja seorang pegawai, termasuk Pegawai Negeri Sipil. Afiliasi sendiri merupakan pertalian atau hubungan sebagai anggota atau lainnya.


Dalam dunia kerja seorang pegawai memiliki hasrat untuk mengenal rekan kerjanya dalam instansi atau organisasi dan menjalin persahabatan.


Kebutuhan akan afiliasi ini menandakan bahwa pegawai dapat menanggung pekerjaan satu sama lain. Selain itu dapat bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan atau urusan tertentu.


Dengan indikator-indikator diatas, motivasi kerja dapat dimunculkan dengan memberikan PNS beberapa kekuasaan dalam hal tertentu, berprestasi dan memunculkan lingkungan kerja yang bersahabat.

Posting Komentar untuk "Inilah yang Anda Cari, 3 Indikator Motivasi Kerja PNS"